Lanjut ke konten

Persewaan Buku

4 Mei 2012

Sampai pertengahan 70-an, persewaan buku masih hidup di Salatiga. Yang disewakan adalah buku cerita silat Cina (Kho Ping Hoo, Gan K.L., S.D. Liong, dan OKT), cerita silat Jawa (S.H. Mintardja), dan komik.

Selain jenis tadi ada pula novel terjemahan terbitan Roket. Yang terkenal adalah serial James Bond dari Ian Flemming. Di kemudian hari ketika serial Nick Carter popular, seingat saya persewaan malah tak menyediakan. Yang saya lihat  dati sekitar saya, para penyukanya lebih suka membeli kemudian membiarkan bukunya beredar. Carter, agen rahasia AXE, disukai karena ada adegan hot di dalamnya. 😀

Tentu selain serial Bond dan Carter, ada juga novel terjemahan Barbara Cartland, Frederick Forsyth, Alistair McLean, dan Jack Higgins.

Untuk komik, paling laku adalah jenis roman (Jan Mintaraga, Zaldy, Sim) dan komik silat (Ganes Th., Djair, Hans Djaladara, dst). Setelah komik anak-anak cerita H.C. Andersen marak, sajian persewaan pun bertambah. (Catatan: Jan, dan juga Teguh Santoso, selain membuat komik roman juga membuat komik silat)

Selain cersil dan komik, beberapa persewaan juga menyediakan majalah. Misalnya majalah humor Stop dan majalah hiburan aneka merek (Selecta, LibertyVaria, Varia NadaSenang, Violeta, Ultra, SFF [Sport fashion Film] dan entah apa lagi). Beberapa majalah itu seperti infotainment yang kita kenal sekarang. Tetapi Selecta dan Liberty lebih beraneka, memuat aneka features (berita kisah) termasuk cerita perjalanan.

Adapun Violeta dan Ultra, beserta majalah sejenis, tampil lebih panas. Biasanya menampilkan foto-foto besar wanita Indonesia yang kegerahan. Jika merujuk ukuran sekarang, tata rias dan fotografinya seperti serampangan. Ada satu hal lagi, mungkin karena waktu itu lady shaver masih mahal(?), dan waxing belum dikenal, ada saja model dan aktris yang memamerkan ketiak berumput. 😀 Selain itu, karena fitness center belum dikenal, sebagian besar model tampak kurang kencang. Wartawan hiburan yang terkemuka adalah Sondang Pariaman Napitupulu karena wawancara dan jepretannya.

Dari sejumlah persewaan, yang saya ingat hanya tiga. Yang tertua adalah milik Mochamad Assarin, di Jalan Kalisumbo, Krajan. Persewaan ini ada sejak awal 60-an. Kemudian ada Sahabat, milik Habib, di Pasar Baru (los belakang). Dan yang terakhir adalah Nipah, di Jalan Pemotongan — lokasinya di sebelah warung makan Oom Djing.

Persoalan ketiga persewaan itu, kalau saya simpulkan sekarang, sama: menghadapi penyewa nakal yang tak mengembalikan buku. Pemilik persewaan, atau orang suruhannya, harus datang menagih, kadang dengan berjalan kaki. Alamat rumah saya pernah dicatut oleh anak tetangga dan didatangi penagih buku.

Berapakah harga sewa buku per hari saat itu? Sayang, saya lupa.

© Foto repro komik Jan dari Jual Komik Lama; repro majalah Ultra dari Kemala Atmojo. Dimuat di sini tanpa izin.

From → Nostalgia

13 Komentar
  1. di komplek rumah tadinya ada tempat sewa buku, tapi sekarang sudah tutup. kayaknya bisnis ini sudah tidak bisa tumbuh besar skrg, sama seperti sewa vcd atau dvd original. Nick carter emang ada ya Paman di tempat sewa buku? bukan lebih banyak di toilet ya 🙂

  2. Noni Cemplon permalink

    Saya dulu mah minjem buku di perpus saja Paman, tapi ndak ada Nick Carter sayange.

    • Noni Cemplon: perpus umum atau perpus sekolah? Nick Carter jelas ndak boleh ada di sana 😀

  3. He he he, jadi ingat nyewa Kho Ping Hoo, komiknya disita guru, karena ketahuan baca saat pelajaran. Kalo majalah ketika itu, aku suka baca STOP (majalah humor) dan Junior (majalah remaja, terbitan Selecta Group) 🙂

    • orsuy:
      stop memang keren. ilustrator bagus juga ada di sana, misalnya jan mintaraga dan dwi koen. jan mengisi ilustrasi untuk serial ali topan karya teguh esha. dwi koen bikin serial komik lucu, misalnya legimin bond.
      di stop juga ada hino minggo, firman muntaco, johnny hidayat, dst. 🙂
      junior dulu sempat.jadi.majalah musik dgn wartawan andalan masheri mansyur 😀

      • Heru permalink

        …seingatku dulu majalah musik paling top ya AKTUAL, …. kadang2 tengah2 halaman ada bonus poster, stricker,… aku sering nunut moco we’e tonggo…
        ….0, ya…. Top Chord kemana sekarang…?

  4. sarsulistyo permalink

    di Kalioso dulu jg ada tempat persewaan Komik (wah..namanya lupa. orang botak kurus dan sdh tua, serta kalem…) komik yg tersedia Kho Ping Hoo; Nogososro sabuk inten; komik GAreng Petruk Bagong.. ini komik faforit saya. HArga sewa komik Rp. 5 s/d 10 (uang segitu masih aji)

  5. Heru permalink

    ….waktu kecil, ortu ku nglangganin aku majalah Si KUNCUNG,…. masih kertas koran, belum colour,… redaksinya Jln. Muh. Yamin No. (lali) Jakarta. Agennya di tonggoku, simpang tiga pungkursari, ….nggone mas Munawar…..

  6. heru permalink

    ….ngomong2 majalah jaman dulu,… ada majalah VARIA, SELECTA, D&R (Detective & Romantika), STOP,….. pa lagi ya….. AKTUAL majalah musik,… kalo majalah anak2 waktu itu setauku cuma ada 3: Si Kuncung, Kawanku, dan Bobo,…..

  7. eko rusmadi permalink

    di jl cerme ada persewaan buku ,namanya lupa….

  8. ulil permalink

    Jaman saya sd ada persewaan di pasar, namanya acc library. Lumayan lengkap

Tinggalkan Balasan ke eko rusmadi Batalkan balasan